Jumat, 08 Oktober 2010

Bedanya JIN, SYAITHON dan IBLIS

Jin, Setan, Iblis, ketiganya adalah makhluk ghaib yang orang sering  salah kaparah mendefinisikannya. Sebenarnya ketiganya berbeda. Insya  Allah di bawah ini akan dijelaskan mengenai ketiganya

Dalam kitab Ahkamul Qur'an karangan Qurthubi  dijelaskan sebagai berikut : Para ulama berbeda pendapat mengenai asal-usul Jin.  Hasan al-Basri mengatakan bahwa Jin keturunan Iblis, seperti manusia  keturunan Adam. Dari dua kelompok ini ada yang beriman dan ada yang  kafir, keduanya juga berhak mendapatkan pahala dan siksaan dari  Allah. Mereka yang beriman dari keduanya adalah kekasih Allah dan mereka  yang kafir adalah Setan.

Ibnu Abbas berpendapat : Jin adalah  keeturunan Jann, mereka bukan setan, mereka bisa mati dan mereka ada  yang beriman dan ada yang kafir. Sedangkan setan adalah anak Iblis  mereka tidak akan mati kecuali bersama-sama Iblis.

Dalam tafisr  surat An-Nas, Qatadah berkata : Sesungguhnya dari jin dan manusia  terdapat setan-setan. Ini mirip dengan pendapat Hasan Basri di atas. Dalam  surah a-An'am (112) dikatakan "Dan demikian lah Aku jadikan untuk  setiap nabi musuh dari setan-setan manusia dan jin".

Dalam buku Hayatul Hayawan al-Kubra karangan Dumairi : semua jin adalah keturunan  Iblis. Namun dikatakan juga bahwa Jin merupakan satu rumpun, sedangkan  Iblis adalah satu dari mereka. Jin juga mempunyai keturunan seperti  dijelaskan dalam al-Qur'an surah al-Kahf (55) "Apakah kalian akau  menjadikan mereka (jin) dan keturunanya sebagai kekasih selain Aku  (Allah) padahal mereka adalah musuh kalian". Mereka yang kafir dari kaum  jin disebut setan.

Dalam kitab Akaamu-l-Marjan fi Ahkamil Jan karangan Syibli (hal. 6) disebutkan bahwa jin mencakup malaikat dan  mahluk lainnya yang kasat mata.Sedangkan setan adalah jin yang  durhaka dan kafir, mereka adalah anak-anak Iblis.

Jauhari  berkata :Semua yang durhaka dan membangkang dari manusia, jin dan hewan  disebut setan. Orang Arab menyebut ular sebagai setan.

Yang  terpenting bagi umat manusia adalah meyakini bahwa setan adalah musuh  mereka dan selalu berusaha untuk menyesatkannya dan menjauhkannya dari  jalan Allah. Kita dilarang menyembah atau menuruti kata setan.

Dalam  surah Yasin (60) dikatakan "Bukankah Aku(Allah) telah membuat perjanjian  kepadamu hai bani Adam agar kalian tidak menyembah setan, mereka adalah  musuh yang paling jelas".

Demkian juga dalam surah Fathir (6) "Sesungguhnya setan adalah musuh kalian maka jadikanlah mereka musuh"

Dan banyak dalil-dalil yang mengingatkan kita agar hati-hati terhadap  tipu daya dan rayuan setan ini.

Wallohu a'lam bish showab.. ^_^

bagus rian nugraha - riyadhul jannah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar